Dengan tanpa alasan apa pun, saya
mendeklarasikan diri saya sebagai pecinta keju. Saya memang sangat menyukai keju. Mau ditambah di roti bakar,
sandwich, pancake, bolu, spaghetti, nasi goreng, bahkan digado alias “ditambul”. Suka keju
bukan karena warnanya kuning, bukan.. Gak tau kenapa yah, kadang rasa suka itu
gak butuh alasan eeaaa.
Lebaran
beberapa tahun lalu, pernah buat kastengel yang dipadukan dengan coklat melt.
Resep kastengel saya dapat dari blognya Ibu Hesti .
Kali ini,
karena sedang tidak ada kerjaan *sok-sok an gak ada kerjaan*, jadi ya saya nyari-nyari kerjaan. Jadilah
membuat kastengel choco dipped. Ternyata rasanya lumayan enak. Bahkan toplesnya
sampe dikeukeupan (dipeluk) terus sama si dede hehehe. Hanya membuatnya saja yang lumaan
ribet juga sih.
Pertama,
adonan kastengel diolah sesuai resep. Ketika menaburkan keju, jangan ditaburkan
di seluruh kue nya, taburkan setengahnya saja, biar bagian lainnya bisa
dilumuri lelehan coklat. Kemudian adonan dipanggang. Setelah matang, dinginkan
terlebih dahulu, simpan di toples lebih aman. Iya aman dari gangguan semut,
kecoak, dan tangan manusia. Hohohoo. Selagi nunggu kastengelnya dingin, kita
siapkan alat dan bahan untuk mengetim coklat.
Dulu masih
belum mahir mengetim coklat, masih beleberan kesana kemari, masih sering
kecampur air padahal coklat dan air itu bagai kucing dan air. Iya.. Coklat itu
paling takut sama air. Mereka gak bisa disatukan. Serius.
Setelah tim
coklatnya siap, tinggal dicelupin satu-satu deh kue ke coklatnya. Terus ditaburin
sprinkles biar unyu :3 Nah, ini lho proses yang sangat menyita waktu karena
lama. Bayangin aja nyelupin kue ke coklat satu per satu. Tahap ini yang bikin
ibu sampe geleng-geleng dan bilang, “Ibu mah gak mau makan kue ini, gak tega.
Buatnya aja lama pisan,” gitu. Tapi gak apa-apa. Seperti biasa saya selalu
menikmati proses membuat kue atau memasak apa pun hehehe.
Maka,
jadilahhh Kastengel Choco Dipped a la anggi hohoho
Biasanya kastengel itu rasanya asin dan gurih, nah.. coba deh kastengel choco dipped, selain gurih dan asin, juga ada sensasi manis dari coklatnya.
Kalo foto di bawah ini kastengel biasa, gak dicelup ke coklat.
Ahh, jadi pingin buat lagi. Tapi sayang, di kos gak ada peralatannya. Ketauan selama ini cuma ngojeg peralatan punya ibu :p
Comments
Post a Comment